hipertensi dan hipotensi

Hipotensi Beda dengan Hipertensi, Ini Penjelasannya

Hipotensi Beda dengan Hipertensi, Ini Penjelasannya (Antonio Guillem/Shutterstock)
Klikdokter.com, Jakarta Anda pernah mendengar tentang hipotensi? Berbeda dengan hipertensihipotensi merupakan kondisi ketika tekanan darah Anda rendah, yaitu kurang dari 90/60 mmHg. Nilai tekanan darah yang normal pada orang dewasa adalah 120/80 mmHg.

Apa gejala hipotensi?

Pada orang sehat, hipotensi yang tak menimbulkan gejala biasanya bukan hal yang perlu dikhawatirkan. Namun pada beberapa orang, hipotensi dapat memicu keluhan seperti pusing, bahkan dapat mengakibatkan pingsan. Hipotensi juga dapat mengancam nyawa pada kasus-kasus yang berat.
Tekanan darah yang rendah akan menyebabkan aliran darah tidak cukup ke organ-organ vital seperti jantung maupun otak. Hal inilah yang akan menyebabkan timbulnya keluhan seperti pusing bahkan sampai pingsan.
Keluhan-keluhan lain yang dapat muncul meliputi pandangan kabur, mual, lemas, dan kehilangan konsentrasi. Pada kondisi ekstrem, hipotensi dapat menyebabkan syok yang mengancam nyawa. Hal ini ditandai dengan gejala tambahan seperti kebingungan (terutama pada orang tua), kulit yang dingin dan pucat, napas yang cepat dan dangkal, maupun denyut nadi yang cepat dan lemah.
Jadi, hipotensi yang sudah lama terjadi (kronis) tapi tidak bergejala hampir semua tidak menjadi masalah. Sebaliknya ketika hipotensi menimbulkan keluhan, hal ini yang biasanya menandakan adanya masalah kesehatan yang mendasari.

Apa penyebab hipotensi?

Penyebab terjadinya hipotensi tidak selalu jelas. Hipotensi diduga berkaitan dengan kondisi sebagai berikut :
  • Kehamilan
  • Gangguan jantung (denyut jantung lambat, gangguan katup jantung, serangan jantung, gagal jantung)
  • Gangguan endokrin (penyakit tiroid, hipoglikemia, diabetes)
  • Dehidrasi (muntah, diare, demam)
  • Kehilangan darah karena perdarahan
  • Infeksi berat (sepsis)
  • Reaksi alergi berat
  • Obat-obatan (obat tekanan darah tinggi, obat antidepresi, obat untuk penyakit Parkinson)
  • Alkohol
Jenis hipotensi yang paling umum terjadi, yaitu hipotensi postural. Hipotensi jenis ini terjadi ketika seseorang mengalami penurunan tekanan darah secara tiba-tiba ketika bangun dari tiduran atau dari duduk ke berdiri. Hal ini biasanya akan menimbulkan pusing. Apabila ini menyebabkan seseorang sampai pingsan, maka disebut sebagai sinkop vasovagal.
Hipotensi postural diperkirakan terjadi akibat kegagalan sistem kardiovaskular atau saraf untuk menyesuaikan diri dengan perubahan secara tiba-tiba.

Bagaimana menangani hipotensi?

Terapi untuk hipotensi bergantung dari penyebabnya. Hipotensi yang tidak menimbulkan gejala pada orang sehat biasanya tidak membutuhkan terapi. Penambahan elektrolit seperti garam pada makanan dapat menghilangkan gejala pada hipotensi ringan. Konsumsi kafein pada pagi hari juga dapat efektif.
Namun pada kasus berat – hipotensi sampai syok – selalu membutuhkan penanganan langsung dari tenaga kesehatan.
Bagaimana cara mencegah hipotensi?
Terdapat beberapa tips untuk mencegah terjadinya hipotensi, seperti:
  • Bergerak lambat saat pindah posisi, misalnya dari duduk ke berdiri
  • Meninggikan kepala dari tempat tidur
  • Meningkatkan konsumsi cairan
  • Menghindari duduk atau berdiri dalam jangka waktu lama
  • Jangan mengganti postur atau posisi tubuh secara tiba-tiba
  • Menghindari konsumsi alkohol berlebihan dan minum minuman kafein saat malam hari
Hipotensi pada orang sehat yang tidak menimbulkan gejala biasanya tak perlu dikhawatirkan. Namun pada beberapa orang, kondisi ini dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan. Untuk itu, kenalilah penyebab dan cara mengatasinya agar hipotensi ini dapat ditangani dengan baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

gerak hewan di darat

alat pemurnian air

gerak endonom